SEPUTAR HUTANG INDONESIA
Pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar US$23 miliar ditambah US$5 miliar pinjaman bilateral akan menaikkan jumlah utang luar negeri Indonesia pada tahun 1998 menjadi US$145 miliar. Perkiraan ini atas asumsi, standby loan yang akan digunakan US$10 miliar. Pada 1997, total utang Indonesia mencapai US$135 miliar dengan rincian US$75 miliar merupakan utang swasta dan US$60 miliar adalah utang pemerintah.
Jika tingkat bunga rata-rata utang pemerintah dan swasta sekitar 8% untuk beban cicilannya, maka Indonesia harus menguras dana sebesar US$10,3 miliar. Total debt service payment diperkirakan akan mencapai US$30 miliar karena rata-rata masa jatuh tempo utang swasta lima tahun sementara utang pemerintah 10 tahun. Namun, jumlah ini di luar cicilan baru untuk membayar kembali pinjaman IMF.
Jika total pinjaman IMF digunakan dipastikan kita tak akan mampu membayarnya, karena saat ini saja beban utang pemerintah dan swasta kita sudah sangat besar. Dari total pinjaman yang diberikan IMF tersebut, Indonesia hanya bisa menggunakan paling besar US$15 miliar. Sisanya akan digunakan sebagai cadangan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan cadangan pengganti hutang-hutang swasta yang jatuh tempo namun tak bisa ditunda pembayaranya..
Keberhasilan Indonesia memperoleh pinjaman IMF bukan karena hasil dari lobby segelintir orang, tapi karena IMF masih percaya dan Indonesia punya sumber daya melimpah yang merangsang para bagi investor.***