Bahasan Utama 5

 

HUTANG, BANK DUNIA, DAN IMF

 

Satu pihak, bisnis atau negara, telah kena "bencana" akibat meminjam utang. Bagaimanapun realitas menunjukkan bahwa jumlah uang yang meningkat di Eropa Timur dan bangsa-bangsa Dunia Ketiga adalah bukan uang yang dipinjamkan dari bangsa-bangsa kaya, tapi terdiri hampir kesemuanya merupakan uang yang telah dihasilkan melalui sektor perbankan komersial. Dus, uang ini bukan hutang yang diberikan oleh bangsa negara maju, tapi oleh swasta, bank-bank komersial.

Karena hanya memiliki sejumlah cadangan yang disumbangkan oleh bangsa-bangsa kaya, Bank Dunia menghasilkan sejumlah besar uang dengan menerbitkan bon dan menjualnya kepada bank-bank komersial di pasar uang dunia. Dalam pembelian bon ini bank-bank tersebut membuat kredit bank tambahan terhadap para deposit yang memegang waktu itu. Aktivitas "pembuatan" uang oleh IMF sedikit lebih rumit. Ia bertindak sebagai pool keuangan yang dikumpulkan para anggotanya (diketahui sebagai kuota). Kuota tersebut berupa emas. Duapuluh lima persen dari emas ini, jaminannya adalah semua bon yang disetor, kuota nasional dalam bentuk mata uang nasional negara tersebut. Karena permintaan keuangan secara konstan meningkat, maka sejak 1979 IMF juga memiliki fasilitas kredit, seperti overdraft bank, yang disebut Special Drawing Right. Dengan demikian, IMF membuat dan mengeluarkan mata uang internasional baru, dibuat setara dengan hutang yang ada. Dalam beberapa tahun terakhir ini, IMF mulai menghindari restriksi-restriksi dari seluruh kuotanya. Melalui kerjasama secara langsung dengan bank-bank komersial untuk menata pinjaman-pinjaman yang lebih substansial ketimbang yang bisa ia danai dari sumber dia sendiri. IMF membuat "paket pinjaman" yang dibuat dalam bagian kuota yang dia miliki dan dalam bagian dari sumber-sumber perdagangan.

Dari keseluruhan pinjaman yang disediakan di bawah bantuan IMF, hanya sekitar 40% yang benar-benar merupakan dana IMF sendiri, sisanya dikumpulkan melalui kerjasama dengan bank-bank komersial internasional, yang tujuannya jelas : menghasilkan uang.

Oleh karena itu, baik bangsa-bangsa pemberi pinjaman maupun bangsa peminjam bertanggungjawab terhadap hutang sebesar jumlah tersebut. Untuk mengakhiri keseluruhan hutang internasional memerlukan kombinasi antara penundaan hutang dan pembayaran dengan menggunakan dana pelunasannya, oleh pihak debitur.**

 

 

 

[kembali ke halaman menu] [kembali ke indeks edisi]